🦐 Allah Tidak Pernah Meninggalkan Kita

Jikakita benar-benar belum mendengar kepastian ini dari Allah, maka biarlah kita mendengarkannya kembali serta membangun hubungan dengan Tuhan. Terkadang bukan kesulitan hidup yang membuat kita ragu kepada-Nya, melainkan pekerjaan yang membosankan, yang membuat kita menyangka Allah akan meninggalkan kita. Bila tidak ada kesulitan besar “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Mat. 2820b Duka karena kehilangan Seorang gadis kecil yang kehilangan boneka kesayangannya biasanya akan menangis sedih. Bagi orang dewasa hal itu mungkin dianggap sepele, tapi bagi gadis kecil itu suatu masalah besar. Kehilangan sesuatu yang amat kita sayangi sungguh menyedihkan, saat orangtua kehilangan anak, istri kehilangan suami atau sebaliknya, saat ditinggal kekasih, kehilangan pekerjaan atau harta. Mengapa Engkau berdiam, Tuhan? Seperti anak minta tolong pada orangtuanya, kita pun sering berseru pada Bapa di Sorga mohon pertolonganNya. Namun, terkadang Tuhan seolah-olah berdiam diri. Doa yang kita panjatkan sepenuh hati seperti berlalu begitu saja tanpa jawaban. Anak kita yang sakit, tetap tidak sembuh. Tuhan seakan-akan meninggalkan kita dan tidak mau menolong. Kecewa, sedih, putus asa, dan marah kita berseru, “Tuhan, mengapa Engkau tidak peduli padaku? Bukankah aku selalu taat padaMu? Bukankah aku sudah melayaniMu dengan setia?” Bahkan raja Daud yang penuh urapan Tuhan pun menulis, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.” Maz. 222 Dimanakah Engkau? Seorang ibu menyaksikan anaknya berjuang melawan maut. Menangis, berdoa, berseru mohon pertolongan Tuhan, namun ajal tetap merenggut anak itu. Dalam deraian airmata, dia berbisik, “Dimanakah Engkau, Tuhan, ketika aku membutuhkanMu?” Seorang penginjil pergi ke Afrika. tapi hanya berhasil mengajak seorang anak kecil ikut Sekolah Minggu. Istrinya meninggal dunia. Penuh kemarahan dan kecewa, penginjil itu pulang ke negaranya. Membenci Tuhan dan hidup mabuk-mabukan. Saat berusia 70 tahun terbaring stroke, anaknya yang dibesarkan sahabatnya di Afrika, datang menjenguknya dan memberitahu bahwa anak kecil yang dulu ikut Sekolah Minggu, telah menjadi penginjil besar di Afrika dan memiliki puluhan ribu jemaat. Mendirikan banyak pos penginjilan, sekolah Alkitab, dan rumah sakit. Mendengar berita itu, penginjil tadi terhibur hatinya dan kembali menerima Yesus menjelang akhir hidupnya. Apakah Tuhan sungguh ada? Seorang wanita Kristen melayani di pedalaman Amerika Latin. Suatu hari desa itu diserbu gerombolan komunis. Wanita itu bersembunyi dan mohon perlindungan Tuhan, tapi dia ketahuan lalu diperkosa. Dengan sedih, kecewa, dan marah dia berkata, “Kini aku sadar Tuhan tidak ada sebab ternyata Dia tidak menolongku.” Lalu dia menjadi ateis. Bunda Teresa, seorang tokoh kemanusiaan, saat melihat penderitaan luar biasa yang dialami kaum miskin di Kalkuta, merasa tidak tahan lagi sehingga menulis dalam buku renungannya, “Tuhan, apakah Engkau sungguh-sungguh ada? Mengapa Kau biarkan semua penderitaan ini terjadi?” Belajar dari orang lain Saat menghadapi masalah yang menekan, iman bisa goyah. Tidak yakin lagi dengan kasih dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Namun marilah kita belajar dari pernyataan iman beberapa orang yang tetap memiliki iman teguh dalam Tuhan. Orang yang teguh imannya Di hadapan peti jenazah putranya, seorang ibu lain dengan sedih berkata, “Tuhan, Kau yang memberi, Kau yang mengambil. Kuserahkan anakku dalam lindungan kasihMu” Ibu itu amat kehilangan putranya, namun karena imannya yang teguh, dia mampu berkata seperti itu. Tiada hujatan, kemarahan, penuh kepasrahan, dan tanpa tuntutan. Dia tahu anaknya berada di tangan Allah yang penuh kasih sehingga dia tidak perlu larut dalam duka. Viktor Frankl seorang psikiater Yahudi tinggal di Austria. Ketika Nazi menyerbu negara itu, ia ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi. Dia kehilangan istri yang sedang hamil, orangtua dan saudaranya. Dia amat menderita, namun tetap beriman pada Tuhan. Di kamp itu, dia menguatkan sesama tahanan. Dia dan temannya menolong tahanan lain dan membagikan roti jatahnya yang sedikit. Dalam penderitaan itu, iman dan kasihnya semakin nyata. Ketika bebas, dia berhasil meraih gelar doktor, menulis 150 buku dalam 15 bahasa, mendirikan Sekolah Psikoterapi Wina Ketiga. Pada usia 85 tahun menjadi profesor neurologi dan psikiatri dan menerima 29 gelar doktor kehormatan. Meninggal pada usia 92 tahun. Sungguh orang-orang yang amat teguh imannya Tokoh yang imannya teguh Ayub mengalami penderitaan luar biasa. Semua anaknya mati, harta habis, istri menegurnya, ia pun menderita penyakit. Tapi dia mampu berkata, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Ayub 121 Stefanus bahkan dihukum rajam, tapi dalam kesakitannya, dia mampu berdoa, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kis. 760 Tuhan tidak pernah tinggalkan Pada saat ini mungkin ada yang merasa sedih, kecewa, bahkan marah pada Tuhan karena Dia tidak segera memberi pertolongan. Ingatlah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia pun sedang bersedih bersamamu. Bukalah hatimu menerima penghiburan Tuhan sehingga menyegarkan dan menguatkan kembali hatimu. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu menyertai kita. Teguhkanlah imanmu. Amin. Yohannes Lie, Heartline, Jumat 14 Juni 2013GPdI Sukadana Baru, Joko Sulistiono, Minggu 25 September 2022
Tidakada, karena bahkan nafas kita saja bukan kepunyaan kita dan tidak bisa kita genggam selamanya. Hidup itu perubahan dan pasti akan berubah. Saat kehilangan sesuatu kembalilah ingat bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa apa.. jadi "kehilangan" itu tidaklah nyata dan tidak akan pernah menyakitkan.
1 Raja-Raja 191-4 “Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang, maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.” Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana. Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian dia ingin mati, katanya “cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambilah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku”. Banyak orang berkata bahwa bangsa kita adalah bangsa yang suka pelupa, ketika ada masalah yang besar, sementara dalam masapenyelidikan tiba-tiba muncul lagi masalah yang lain sehingga pemimpin segera lupa dengan masalah yang sebelumnya dan mulai terfokus lagi kepada masalah yang jika kita belajar dalam Alkitab, jujur kepada diri kita sendiri sering sekali kita juga mengalami hal yang seperti itu, mengalami penyakit lupa khususnya dalam pengiringan kita kepada Tuhan. Sama seperti Elia dia lupa dengan pengalaman besar yang telah dia alami sebelumnya bersama dengan Tuhan, jika kita pelajari pasal-pasal sebelumnya bagaimana Elia mengalami pertolongan Tuhan dengan luar biasa, bagaimana dengan Elia gagah perkasa berdiri di depan seluruh umat Israel, dia menantang Bani-bani baal untuk menurunkan api dari langit yang membuktikan bahwa Tuhan yang disembah dan yang dilayani adalah Allah yang hidup, dengan membuktikan Tuhan menurunkan api dari langit dan terbukti bahwa Tuhan yang disembah oleh Elia itulah Tuhan yang benar. Sehingga lewat peristiwa itu semua bangsa Israel menjadi percaya kepada Allah. Ada beberapa pengalaman-pengalaman yang luar biasa yang dialami oleh Elia bersama dengan Tuhan yaitu; Elia berdoa kepada Tuhan agar hujan selama tiga setengah tahun tidak turun, Elia berdoa lagi kepada Tuhan agar hujan turun dari langit dan berdoa agar api turun dari langit doa Elia didengar oleh Tuhan. Tetapi Alkitab katakana hanya beberapa saat kemudian Elia lupa dengan pengalaman rohani yang luar biasa yang telah dia alami dengan Izebel mendengar berita itu maka ia menjadi marah dan memerintahkan kepada pesuruhnya dengan mengeluarkan ancaman bagi Elia, jika besok waktu yang seperti ini engkau tidak seperti nabi-nabi baal yang engkau sembelih itu maka kiranya para dewa menghukum Izebel. Artinya Izebel bersumpah dia akan membunuh Elia melakukan perkara yang sama seperti yang dilakukan Elia kepada nabi-nabi baal. Mereka yang melayani di bawah pimpinan Izebel, ayat 3. Elia pergi bangkit menyelamatkan nyawanya, Elia yang gagah berani dapat berdiri di depan raja Ahab dan semua bangsa Israel di atas gunung ternyata menjadi takut dengan ancaman seorang wanita, sesunggunya Izebel tidak datang didepan Elia untuk mengancam atau berhadapan muka denga Elia, ayat 4. Berapa banyak juga dari kita orang-orang yang percaya pernah mengalami pengalaman seperti Elia, bersaksi menyampaikan pertolongan Tuhan yang ajaib dan luar biasa, tetapi beberapa hari kemudian ketika ada masalah yang besar mulai berkata lebih baik mati dari pada alami yang seperti ini. Kita harus belajar dalam hidup ini untuk tidak terlalu hanyut, jika kita alami kemenangan yang luar biasa dari Tuhan. Keluaran 16, dikatakan ketika orang Israel dipadang gurun baru melewati laut kolsom alami pengalaman yang luar biasa sehingga membuat mereka bernyanyi dan bersorak-sorak bagi Tuhan yang disertai dengan tarian. Tetapi Alkitab berkata sehari sesudahnya setelah alami kemenangan yang luar biasa itu. Beberapa hari kemudian mereka mulai mengeluh kepada Tuhan, karena tidak ada makanan, tidak ada air untuk diminum. ketika kita mulai ada di lembah kita mulai menjadi takut dan kuatir melihat kegelapan, melihat persoalan yang kita hadapi samapai kita lupa kepada kuasa Tuhan yang baru saja menolong kita. Sehingga kita mulai berkata sama seperti Elia, cukup Tuhan saya tidak mampu lagi untuk menhadapi persoalan ini, persoalan ini terlalu besar bagi saya, mati saja lebih baik dari pada sengsara mulai meminta jalan pintas kepada Tuhan. Kita harus belajar dari segala sesuatu yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita karena semuanya mendatangkan kebaikan, Roma 8 28. Jika kita alami persoalan, pencobaan atau masalah ada beberapa hal yang ingin kita lihat bersama dari surat 1 Korintus 1013 “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan menberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. Ada beberapa kebenaran yang dapat kita lihat yaitu;Fakta pertama, tidak ada yang namanya pencobaan yang luar biasa, Alkitab katakan seberat apapun atau sebesar apapun pencobaan yang kita alami itu adalah pencobaan-pencobaan yang biasa yang tidak luar biasa. Yang luar biasa dalam hidup kita itu adalah Allah. Hanya sering kali kita putar fakta, kita katakan pencobaan yang luar biasa dan Allah menjadi yang biasa, sehingga kita melihat masalah itu menjadi hal yang tak dapat kita selesaikan. Fakta Kedua, yang tidak melebihi kekuatan manusia, pencobaan itu paling tinggi atau setaraf dan setingkat dengan kekuatan kita tidak pernah lebih, kalaupun Allah berikan lebih dari kekuatan kita yakinlah bahwa Allah akan menambahkan kekuatan kita sehingga kita diatas masalah itu, jika kita berkata pencobaan kita luar biasa, jika kita berkata bahwa masalah kita itu tidak dapat kita tangani lagi jika kita ungkapkan itu dari mulut kita terucap dua hal ini itu artinya secara tidak langsung kita sedang berkata bahawa Tuhan engkau pembohong, secara tidak langsung kita berkata bahwa Tuhan itu pendusta, sebab Tuhan berkata pencobaan yang kita alami adalah biasa, dan tidak melampaui kekuatan Paulus juga pernah alami pengalaman yang dialami oleh Elia, 2 Korintus 11 24-27 “Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung ditengah laut. Dalam perjalananku aku sering kali diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat”. Tetapi semua yang dialami Paulus itu dikatakan hanyalah pencobaan-pencobaan yang biasa yang tidak melebihi kekuatanya. Fakta Ketiga, sebab Allah setia dan kesetiaan Allah itu cukup bagi kita. Dia ada di gunung dan di lembah artinya ketika kita dalam kesuksesan dia ada, ketika kita dalam persoalan dia juga ada, sebab Dia adalah Allah yang setiaIbrani 415, “Sebab Imam besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa”. Imam besar yang kita punya itu bukanlah imam besar yang tidak turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, jadi kelemahan-kelemahan yang kita rasakan itu juga Tuhan rasakan. Kesulitan-kesulitan yang kita rasakan Tuhan bukan saja bersimpati dalam keadaan kita, tetapi Dia juga berempati, Roma 831. Fakta keempat, pada waktu kita dicobai Ia akan memberikan jalan keluar, Rasul Paulus ungkapkan pengalamanya yang sepertinya mirip dengan apa yang Elia alami, 2 Korintus 48-12. Allah yang setia itu akan memberikan kekuatan kepada kita supaya kita dapat menanggung segala persoalan dan Elia kembali dipulihkan Tuhan, ayat 15. ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada Elia lewat kemampuan-kemampuan yang dimiliki olehnya. Sering kita tidak mengerti dan memahami dan kita tidak dapat menyelami jalan-jalan Tuhan, tetapi biarlah kita belajar dari firman Allah bahwa Dia Allah yang setia yang tidak pernah meninggalkan kehidupan kita yang percaya dan mengasihi-NYA. AMIN.
Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Jika mereka bisa meninggalkan Allah, maka mereka juga akan meninggalkanmu.” (Imam Asy Syafii) “Jika kau mencintai seseorang, biarkan ia pergi. Kalau ia kembali, ia adalah milikmu. Bila tidak, ia memang tidak pernah jadi milikmu.” (Khalil Gibran) “Cinta yang terjadi karena Allah tidak Assalamualaikum. Hi semua. Aku menulis ni tidak tahu lah akan disiarkan atau tidak. But at least, ini sahaja medium yang aku rasa aku boleh menulis. Actually, lama dulu aku selalu juga menulis dekat sini. Dan dulu hobi aku kalau ada waktu free memang menulis sahaja kerjanya. Cuma sekarang skill menulis aku dah hilang. Awkward sekali ya. Aku menulis casually je la. Anyways, aku tak ada apa nak cerita sangat pun. Kebelakangan ni rasa sunyi tu betul-betul mencengkam. So, tahun ni dah nak masuk bulan 6. Separuh tahun ni aku rasa banyak juga drama air mata. Aku 28 tahun. Sekarang tengah kerja dan almost dah nak habis master’s degree. Dah lepas fasa viva alhamdulillah. But it took me longer than 2 years. Sekarang ni fikiran aku selalu sangat melayang. Tahu tak, last aku ingat umur aku 22 tahun. What happened to 23, 24, 25, 26 and 27 years old of me? Sedar-sedar dah 28 tahun. Termenung fikir aku masih aku yang sama. Tak banyak berubah. Masih struggle kerja dalam retail area. Tahun ke tahun tu, hari ke hari banyak aku habiskan dengan anxious. Anxious dengan master study. Tesis tak ada progress, dilema nak quit atau nak habiskan, masalah dengan penyelia, most of the time I spent my time alone. Anxious pasal benda yang sama. Dan tiba-tiba dah 28 tahun. Bila scroll IG pula lagilah terasa. Banyak benda yang aku dah missed out. At this age, kawan-kawan ramai dah berkeluarga dan ada kerjaya sendiri. Nope, I don’t want to compare life aku dengan orang lain. Maksud aku, I’ve been living my life worrying sampai banyak benda aku dah terlepas. Masa berlalu macam tu je. Sedangkan hidup kita ni singkat. We only live once, so kenapa nak hidup dalam kerisauan? Dulu pernah baca buku The Power of Now. Tapi lama-lama dah tak apply pun untuk hidup in present tu. A few weeks ago, aku rasa hidup aku ni berada dalam titik terendah sekali. Aku tak tahu apa yang aku nak buat. Yang aku cuma boleh ungkapkan, adulting is hard. Susah sangat. Kenapa macam ni? Aku duduk atas sejadah lama. Aku doa. I had a very long conversation with Allah. Aku mengamuk kenapa Allah selalu biarkan aku sorang2. Tapi aku tak pernah ada suicidal thought, tahap aku cuma mengamuk je kenapa Allah tak ambil nyawa aku. Aku penat dah. The sweetness of Allah ni, Dia hantarkan kawan yang baik untuk aku. I know aku tak patut bersangka buruk dengan Allah. Tapi aku ni manusia yang mesti ada satu tahap kita akan lose hope. Seolah-olah hilang pengharapan. Lucky me aku jenis cepat sedar bila pertolongan Allah tu sampai. Untuk orang yang loner macam aku ni, yang tak ada siapa-siapa untuk aku bercakap hari-hari, I only have Allah. Bila fikir macam mana kalau suatu hari nanti aku hilang rasa kebergantungan kepada Allah tu? Takut sangat. Semoga Allah sentiasa letakkan kita semua di jalan yang lurus. Tahu tak semalam, aku tak boleh tidur sebab banyak sangat fikir. Tiba-tiba pukul 3 pagi hujan turun dengan lebat. For me, ketika hujan turun tu aku dapat rasa the existence of Allah. Aku suka hujan. Setiap kali hujan, aku dapat rasa Allah tu dekat. Walaupun Dia memang sentiasa dekat dengan kita, tapi benda tu kita tak nampak. Nak cakap baiknya Allah ni, Dia turunkan hujan untuk buatkan aku rasa Allah tengah pujuk aku, “You’re not alone, I’m here.”. You know, the sound of the rain? It healed me. Kita manusia kadang memang akan rasa lose hope. Jadi, setiap kali perasaan takut, risau, gelisah dan serabut tu datang, tukar perasaan tu jadi doa. Doa dekat Allah. Cerita apa yang kita rasa tu. Dan seterusnya berserah pada Allah. Seriously, Allah tu Maha Mendengar. Even kita tak cerita dalam doa pun Dia dah tahu dah. Dia cuma nak kita tadah tangan berharap kepada Dia. Dia cuma nak kita ni cari Dia. So, itu je aku nak luahkan. Walaupun banyak lagi aku nak cerita. Oh by the way, sekarang aku tengah serius mencari jodoh. Selama ni aku tak take serius sebab aku rasa aku tak layak untuk sesiapa. So I just want to focus on me. But, Allah make me believe that, I do deserve to get married too. Everyone deserves lah actually. After years aku tak pernah fall in love, and tahun ni jugak la di kala aku tengah stress siapkan tesis tu aku angau. Cumanya, aku fall in love dengan kawan sendiri. Masih one sided sebab aku takut nak approach. Please pray for me and may the dua goes back to you. Kalau tak berjaya, tengah berkira-kira cuba dating apps juga. Anyways, itu je lah korang. Aku doakan semua orang yang tengah baca ni, kalau korang tengah struggle dan susah hati, I believe everyone does, semoga Allah tunjukkan jalan keluar. Jangan lupa, turn your fears and worries into dua. Bye! – QWERT Bukan nama sebenar Hantar confession anda di sini -> Dantidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik."(Al Baqarah, ayat 26) Nyamuk sering dianggap sebagai makhluk hidup yang biasa dan tidak penting. Namun, ternyata nyamuk itu sangat berarti untuk diteliti dan dipikirkan, sebab di dalamnya terdapat tanda kebesaran Allah.
Mon - Feb 10, 2020 / 1721 / Inspirational Pernah gak kak, merasa tidak ada orang yang mengasihi kita? Atau, banyak orang yang meninggalkan kita? Atau merasa banyak yang tidak orang mengecewakan kita? Pasti rasanya gak enak banget ya kak. Sedih, marah, kesal, semua campur jadi satu. Kalau saat ini, kakak sedang merasakan itu, percaya satu hal kak. Apapun yang terjadi, Tuhan sangat mengasihi kakak loh! Karena itu juga, kakak harus mengasihi orang lain loh. Nah, berikut ini, ada beberapa ayat alkitab yang akan menguatkan kakak saat ini. Apa saja sih ayatnya? Yohanes 316 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroloeh hidup yang kekal.' Ayat ini mungkin sudah sering kita dengar, tapi tidak ada salahnya jika kita terus ingat ayat ini sebagai bukti bahwa Tuhan mengasihi kita. Bahkan, ia rela memberikan anak-Nya hanya untuk menyelamatkan kita loh! Jadi, masih kurang? 1 Yohanes 419 “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” Kita sering berpikir, kita harus mengasihi, supaya Tuhan mengasihi kita. Karena itu, ketika kita sedang ada masalah, kita berpikir kita kurang mengasihi. Itu sangat salah kak! Kita, yang sangat berdosa, diterima hanya karena Tuhan mengasihi kita. Perbuatan baik kita tidak membuat Tuhan lebih sayang kak. Karena, Tuhan memang selalu sayang kita. 1 Yohanes 48 “Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebgb Allah adalah kasih.” Apa sih yang mencirikan kita sebagai anak Allah? Kasih. Ya, mengasihi sesama sama seperti meneladani Allah kak. Jadi, yuk mulai mengasihi sesama, agar kita semakin serupa dengan Allah. Amsal 1012 “Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran” Inilah indahnya kasih kak. Menutupi pelanggaran artinya kasih membuat pelanggaran orang lain bukan lagi hal yang harus kita ingat dan menjadi pahit bagi kita. Kasih menutupi itu, dan menjadikannya sukacita bagi kita. Jadi, yuk mengasihi! Baca juga SERBA SERBI PELAYAN SEKOLAH MINGGU – DILEMA PEMIMPIN PUJIAN SEKOLAH MINGGU Apapun yang terjadi, percayalah bahwa kasih Tuhan sempurna dan setia. Karena itu, kita pun harus belajar untuk saling mengasihi. Lepaskan dendam dan benci, karena itu akan menghambat hidup kita untuk semakin serupa dengan Tuhan. Jadi, selamat mengasihi kak! Daniel Okta Content Writer
KetikaRamadhan Akan Meninggalkan Kita (Ilustrasi freepik.com) Ketika Ramadhan Akan Meninggalkan Kita ditulis oleh Ustadz Ardan Zakaria, PCIM Arab Saudi.. PWMU.CO – Jika engkau ingin tahu nilaimu dalam ujian madrasah Ramadhan ini, lihatlah dirimu saat akhir-akhir malam terakhir di bulan Ramadan ini. Saat orang orang telah sampai pada kepuasaan Meyakini akan keberadaan Tuhan menjadi hal yang utama untuk kamu lakukan sebagai bentuk rasa percaya kepada-Nya. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian dan akan selalu yang dimiliki-Nya sangat abadi sehingga kamu wajib memujinya. Berikut terdapat 22 ayat Alkitab tentang kesetiaan Tuhan mulai dari Ulangan 79 hingga 1 Korintus 19. Baca Juga 5 Cara Mengapresiasi Pasangan yang Sudah Setia Bersamamu 1. Makna kesetiaan menurut ayat-ayat Alkitabilustrasi alkitab BurdenTuhan telah melimpahkan banyak kasih kepada kita dan tidak akan pergi saat kita membutuhkan-Nya. Karena itu, kuatkanlah iman dan kesetiaan Ulangan 79Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu Ratapan 322-23Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!3. Mazmur 9710Hai orang-orang yang mengasihi TUHAN, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang Mazmur 914Dengan kepak-Nya, Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar Mazmur 10317-18Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan Hosea 66Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban Amsal 33-4Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta 1 Tesalonika 524Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya. 2. Ayat Alkitab tentang kesetiaan untuk doa sehari-hariilustrasi berdoa Memanjatkan doa wajib dilakukan setiap hari. Tidak hanya doa meminta rezeki, namun yang utama adalah mengharap Tuhan tetap setia berada di sisi Yesaya 251Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak Mazmur 4011Keadilan tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan-Mu dan keselamatan dari pada-Mu kubicarakan, kasih-Mu dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan kepada jemaah yang Mazmur 3728Sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan Mazmur 14517TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala Mazmur 1431Mazmur Daud. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada permohonanku! Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, demi keadilan-Mu!14. Mazmur 1388TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!16. Mazmur 1151Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu!17. Ibrani 1023Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, 2 Tesalonika 35Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan 2 Tesalonika 33Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang 1 Yohanes 19Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala 1 Tawarikh 1634Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih 1 Korintus 19Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah kumpulan ayat Alkitab tentang kesetiaan dari Tuhan kepada umat-Nya, juga kesetiaan yang wajib umat Kristen jaga kepada Tuhan. Dengan begitu bisa meningkatkan keimanan kamu dan percaya akan kebesaran-Nya. Baca Juga Kumpulan Ayat Alkitab tentang Kesembuhan, Obatnya Hati Gembira!

Setiapujian itu yang sebenarnya memberi kita kekuatan untuk terus mencari jalan yang jelas dalam mengejar impian. Kita kena ingat, Allah selalu melihat usaha-usaha hambanya, seperti dalam firman Allah dalam surah Ar-Ra’ad ayat 11, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada

Connection timed out Error code 522 2023-06-13 133201 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6ab1b29c3a1ca6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Seharusnyamemang tidak seperti ini, berlebihan mencintai ciptaanya yaitu tempat kita berpijak ini. Karena semua yang sudah terjadi di dunia Allah ini sudah Allah atur skenarionya termasuk rezeki, jodoh dan maut. Apa lagi yang perlu kita khawatirkan. Masih pantaskah kita terlalu meletihkan diri mengejar apa yang sudah Allah jamin. Karena Allah telah berfirman “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ibrani 135 Ke manakah kecondongan pikiran saya? Apakah berpaling pada firman Allah atau pada ketakutan saya sendiri? Apakah saya sekadar mengulangi apa yang Allah firmankan, ataukah saya belajar untuk benar-benar mendengar Dia, lalu merespons setelah saya mendengar apa yang Ia katakan? “Karena Allah telah berfirman, Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau ”. Sebab itu, dengan yakin kita dapat berkata, ”Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ibrani 135-6. “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau …“– tidak untuk alasan apa pun bagi Allah membiarkan kita, tidak dosa, tidak keakuan, tidak kedegilan, atau perilaku saya yang menyusahkan orang lain. Dari pihak saya, sudahkah saya benar-benar mempersilakan Allah berkata kepada saya bahwa Dia sekali-kali tidak akan membiarkan saya? Jika saya benar-benar belum mendengar kepastian dari Allah ini, biarlah saya mendengarkannya lagi. “Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. ” Terkadang, yang membuat saya menyangka Allah akan meninggalkan saya bukan saat kesulitan hidup, melainkan pada saat-saat rutinitas hidup yang terasa membosankan. Bila tidak ada kesulitan besar yang harus diatasi, tidak ada visi dari Allah, tidak ada yang ajaib atau indah — hanya rutinitas hidup sehari-hari — apakah dalam hal-hal seperti ini saya mendengar sendiri kepastian Allah God’s assurance untuk saya, seperti ayat di atas? Kita berpendapat bahwa Allah akan melakukan hal yang luar biasa pada masa depan — menyiapkan dan memperlengkapi kita untuk tugas luar biasa pada waktunya. Akan tetapi, sementara kita bertumbuh dalam anugerah-Nya kita mendapati bahwa Allah menyatakan kemuliaan-Nya di sini dan sekarang, dalam menit-menit ini kita mempunyai kepastian Allah yang mendukung kita dari belakang, maka kekuatan yang paling mengagumkan menjadi milik kita dan kita belajar menyanyi, memuliakan Dia, bahkan dalam hari-hari dan cara-cara hidup yang biasa saja. Ya manusia lain memang tidak pernah tahu. Tapi Allah selalu tahu. Coba kita resapi dari dalam diri bahwa sejumlah malaikat selalu berada di semua sisi diri kita. Mereka tak pernah meninggalkan kita, meski sedetik pun. Bahkan mereka bukan sekadar ada. Tapi melakukan aktivitas tentang diri kita. Ada yang mencatat semua yang kita lakukan. Pertanyaan Jawaban Sederhananya, tidak, Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan orang percaya sejati. Ini diungkapkan dalam banyak bagian yang berbeda dalam Perjanjian Baru. Misalnya, Roma 8 9 memberi tahu kita, “... jika ada orang yang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." Ayat ini dengan sangat jelas menyatakan bahwa jika seseorang tidak memiliki kehadiran Roh Kudus yang tinggal di dalam dirinya, maka orang itu tidak diselamatkan. Karena itu, jika Roh Kudus meninggalkan orang percaya, orang itu akan kehilangan hubungan yang menyelamatkan dengan Kristus. Namun ini bertentangan dengan apa yang Alkitab ajarkan tentang keamanan kekal orang Kristen. Ayat lain yang berbicara tentang keabadian dari kehadiran Roh Kudus yang menetap di dalam kehidupan orang-orang percaya adalah Yohanes 1416. Di sini Yesus menyatakan bahwa Bapa akan memberikan Penolong lain "untuk menyertai kamu selamanya." Fakta bahwa Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan orang percaya juga terlihat dalam Efesus 1 13-14 di mana orang percaya dikatakan "dimeteraikan" dengan Roh Kudus, "yang adalah jaminan jaminan warisan kita sampai penebusan mereka yang ada Milik Allah — untuk memuji kemuliaan-Nya. ”Gambar dimeteraikan dengan Roh adalah milik dan milik. Allah telah menjanjikan hidup yang kekal kepada semua orang yang percaya kepada Kristus, dan sebagai jaminan bahwa Ia akan menepati janji-Nya, Ia telah mengirim Roh Kudus untuk berdiam di dalam orang percaya sampai hari penebusan. Mirip dengan membuat uang muka pada mobil atau rumah, Allah telah menyediakan semua orang percaya dengan uang muka pada hubungan masa depan mereka dengan-Nya dengan mengirimkan Roh Kudus untuk tinggal di dalam mereka. Fakta bahwa semua orang percaya dimeteraikan dengan Roh juga terlihat dalam 2 Korintus 122 dan Efesus 430. Sebelum kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke surga, Roh Kudus memiliki hubungan "datang dan pergi" dengan orang-orang. Roh Kudus mendiami Raja Saul, tetapi kemudian pergi darinya 1 Samuel 1614. Sebaliknya, Roh turun ke atas Daud 1 Samuel 1613. Setelah perzinahannya dengan Batsyeba, Daud takut bahwa Roh Kudus akan diambil darinya Mazmur 5111. Roh Kudus memenuhi Bezalel untuk memungkinkannya menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan untuk tabernakel Keluaran 31 2-5, tetapi ini tidak digambarkan sebagai hubungan yang permanen. Semua ini berubah setelah kenaikan Yesus ke surga. Dimulai pada hari Pentakosta, Roh Kudus mulai tinggal secara permanen di antara orang-orang percaya Kisah Para Rasul 2. Berdiamnya Roh Kudus secara permanen adalah penggenapan janji Allah untuk selalu bersama kita dan tidak pernah meninggalkan kita. Sementara Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan orang percaya, adalah mungkin bagi dosa kita untuk “memadamkan Roh Kudus” 1 Tesalonika 519 atau “mendukakan Roh Kudus” Efesus 430. Dosa selalu memiliki konsekuensi dalam hubungan kita dengan Tuhan. Sementara hubungan kita dengan Allah aman di dalam Kristus, dosa yang tidak diakui dalam hidup kita dapat menghalangi persekutuan kita dengan Allah dan secara efektif memadamkan kerja Roh Kudus dalam hidup kita. Itulah sebabnya sangat penting untuk mengakui dosa-dosa kita karena Allah “setia dan adil dan akan mengampuni dosa-dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” 1 Yohanes 1 9. Jadi, sementara Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan kita, manfaat dan sukacita dari kehadiran-Nya sebenarnya dapat menyimpang dari kita. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Akankah Roh Kudus meninggalkan orang percaya? Allahtidak memanggilku untuk menjadi sukses, melainkan Ia memanggilku untuk menjadi taat.” - Santa Teresa dari Kalkuta‬ - Kita tetap bersama dengan Dia dan tidak pernah meninggalkan kita - RD Paulus Pieter - Jika ada di antara kamu yang tidak memiliki kebijaksanaan, biarkan dia bertanya kepada Tuhan, yang memberi kepada semua orang
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. September 2021 adalah bulan yang luar biasa karena setelah 6 tahun akhirnya aku bisa menikmati sensasi mendaki gunung yang tentunya butuh keseimbangan antara kekuatan fisik dan mental. Ya. Mendaki itu bukan sekedar harus memiliki fisik yang kuat saja. Pun dengan seluruh tenaga di jalur yang menanjak perlu kewarasan dan kita tidak bisa hanya mengandalkan fisik saja. Jika mental lemah, maka akan berpengaruh pada fisik. Seperti kaki yang semakin berat untuk melangkah membuat hati ingin menyerah. Menyerah! Wajar jika memiliki rasa seperti itu. Aku yang pernah dua kali mendaki gunung tertinggi di Jawa Barat saja masih memiliki perasaan menyerah ketika summit ke puncak Ciremai. Suhu udara yang rendah dan track jalur yang luar biasa menanjak rasa menyerah perlahan menggerogoti sebuah harapan. Harapan untuk berdiri tegak di puncak tertinggi setelah perjalanan yang sulit. Dimana hasil dari rasa lelah, putus asa hingga hampir menyerah terbayar tuntas. Sekalipun cuaca di puncak tidak menentu, tidak ada kata sia-sia atas perjuangan yang telah cara bersyukur. Apa pun hasilnya, proses menuju pencapaianlah yang terpenting. Di mana kita akan belajar bangkit kembali ketika terjatuh. Di mana kita harus membuat rencana cadangan jika ada hal yang tidak sejalan dengan rencana utama dan di mana kita menyadari bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan atau tidak. Sedetik pun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Bahkan ketika kita yang justru melupakan Tuhan dan meninggalkan-Nya. Kuasanya selalu menyertai setiap hembusan nafas pengalaman ketika summit ke Puncak Ciremai bulan September tahun 2021. Dari Pos 5 Tanjakan Asoy aku dan teman-teman pendakian dari Cikarang berangkat siang, sekitar pukul Untuk summit jika ingin melihat sunrise seharusnya naik pukul dini hari. Akan tetapi karena hujan dan kabut yang tebal membuat kami menunda perjalanan. Dari pos 5 hingga pos 7 perjalanan mulai terasa berat namun kami masih bisa bertahan. Akan tetapi, dari pos tujuh ketika suhu udara semakin rendah rasa haus tidak tertahankan. Tenggorokan cepat kering, sedangkan persediaan air saat itulah, salah seorang teman melihat tumbuhan Arbei dan akhirnya kami memakan buah berwarna orange kemerahan tersebut untuk mengobati tenggorokan yang kering. Bahkan rasa asam dan manis yang bercampur membuat tenggorokan kembali rasa segar itu hanya sesaat, sedangkan menuju puncak masih jauh. Lalu, ada pendaki yang bersedia memberikan stok minumannya. Konon mereka sudah menimbun air putih. Dilihat dari pakaiannya mereka anak pecinta alam. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya

beribadah karena selama ini saya tidak pernah memperoleh jawaban yang memuaskan dari para alim ulama. Terima kasih, Habib. Semoga pertemuan kita ini memang sudah ditakdirkan oleh Allah swt. Semoga jawaban Habib menjadikan pencerahan buat saya yang fakir ini. Sekali lagi jazakallah khairan katsira.Wassalamu^alaikum wr.wb

ALLAH TIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN KITA Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU BIASA VI [TAHUN C], 13 Februari 2022 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata, “Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang punya Kerajaan Allah. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa. Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat. Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga; karena demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi. Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu. Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis. Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.” Luk 617,20-26 Bacaan Pertama Yer 1755-8; Mazmur Tanggapan 11-4,6; Bacaan Kedua 1 Kor 1512,16-20 “Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.” Luk 621 Pada tanggal 11 September 2001 World Trade Center di New York dihancurkan oleh teroris dengan menggunakan pesawat terbang, juga Pentagon di Washington, diserang oleh sebuah pesawat terbang, dan sebuah pesawat lagi jatuh di Pennsylvania bagian barat. Inilah peristiwa yang kita kenang sebagai peristiwa 9-11. Bagi kita yang menyaksikan peristiwa itu lewat TV, kita melihat bagaimana kebencian yang merusak dan kejahatan luarbiasa diperagakan, namun kita melihat juga bagaimana para anggota pemadam kebakaran kota New York, polisi dll. bekerja keras untuk menyelamatkan para korban tanpa hitung-hitung untung-rugi – suatu peragaan iman dan keberanian. Seorang imam Fransiskan – P. Mychal Judge, OFM terlahir Robert Emmet Judge – yang menjadi pendamping rohani para anggota pemadam kebakaran kota New York juga menjadi korban. [Catatan Pada tanggal 27 Juli 2002 Pater Mychal Judge, OFM diangkat menjadi seorang Santo oleh the Orthodox-Catholic Church of America dan dikenal sebagai Saint Mychal the Martyr Peristiwa teror atas nama Allah Yang Mahabaik dan Mahapenyayang dan menggemparkan dunia ini kemudian disusul dengan aksi-aksi terorisme lainnya. Aksi teror yang satu disusul oleh aksi teror lainnya di berbagai penjuru dunia. Nama-nama kelompok teroris seperti Taliban, Al-Qaeda, Boko-Haram, Al-Shaabab, ISIS dan banyak lainnya telah menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa teror dalam berbagai bentuk dan magnitudo-nya dan dampaknya. Peristiwa-peristiwa teror ini telah menimbulkan kegoncangan di banyak tempat di dunia, teristimewa di Timur Tengah yang sebenarnya tempat lahir dari Sang Juruselamat Dunia. Di berbagai tempat di Timur Tengah inilah Gereja perdana lahir dan kemudian menyebar sesuai amanat Yesus Kristus. Di tempat-tempat yang dikuasai ISIS misalnya, umat Kristiani dan umat lainnya yang dianggap lawan kelompoknya sungguh mengalami penganiayaan yang serius. Banyak dari mereka dihukum mati dengan pemenggalan kepala dlsb. Ironinya adalah bahwa ada sejumlah algojo yang berasal dari Indonesia, sebuah negeri yang senantiasa menyatakan diri sangat cinta damai. Namun di berbagai tempat di mana terjadi aksi teror tersebut, para relawan Kristiani biasanya tidak pernah/jarang absen melakukan karya karitatif ingat peristiwa penculikan ratusan perempuan muda oleh Boko-Haram di Nigeria Tentu banyak rupa-rupa pelajaran yang dapat kita ambil atas peristiwa 9-11 dan berbagai peristiwa teror tersebut. Apapun pelajaran itu, satu hal yang pasti Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Kasih-Nya senantiasa mempunyai kuat-kuasa untuk mengusir rasa takut kita. Kasih-Nya selalu mampu untuk membebaskan kita untuk mengampuni dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Tidak ada seorang pun dari kita yang dapat melarikan diri dari rasa sakit hati, penderitaan, atau sakit-penyakit. Namun dalam “Sabda-sabda Bahagia”, Yesus menawarkan suatu cara kebahagiaan yang mentransenden rasa sedih yang bagaimana pun, yang mungkin kita alami. Para murid Yesus telah memilih untuk meninggalkan segala sesuatu untuk dapat mengikuti-Nya. Tentu saja kadang-kadang mereka merasa rindu pada rumah mereka, kenyamanan yang mereka nikmati sebelumnya. Tentu ada saat-saat di mana mereka menderita karena dihina dan diancam oleh orang-orang yang membenci mereka dan Guru mereka. Namun Yesus berjanji bahwa pengalaman ikut ambil bagian dalam kehidupan Allah jauh lebih nikmat daripada penderitaan yang mereka tanggung karena menjadi pengikut Yesus. Ini adalah salah satu paradoks terbesar dari Kristianitas. Dengan mati, kita menemukan kehidupan; dengan memberi, kita menerima; dengan mengampuni, kita diampuni. Yesus berjanji bahwa kita sungguh dapat menemukan kebahagiaan di tengah-tengah kemiskinan, kelaparan, kesedihan – bahkan terorisme sekalipun. Bagaimana? Dengan memperkenankan diri kita dikosongkan dari segala hal yang menentang Allah, sehingga diri kita dapat dipenuhi secara berlimpah dengan hidup ilahi. Allah ingin memberi kita damai-sejahtera yang melampaui pemahaman kita, suatu rasa aman berada dalam diri-Nya yang memampukan kita untuk mengampuni dan mengasihi walaupun kita diserang, gereja tempat ibadat kita dirusak atau dibakar. Ia berjanji bahwa semua orang yang telah meninggalkan hidup lama mereka seperti yang dilakukan oleh para murid Yesus, akan dipenuhi dengan pengharapan yang teguh. Mereka akan mengenal dan mengalami sukacita surgawi, bahkan ketika masih hidup di dunia ini. Sukacita itu akan jauh lebih nikmat daripada setiap musibah dan pencobaan yang kita akan pernah alami. DOA Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah pengharapanku. Penuhilah hatiku dan hati setiap orang dengan damai-sejahtera dan sukacita. Terpujilah nama-Mu, sekarang dan selama-lamanya. Amin. Catatan Untuk mendalami bacaan Injil hari ini Luk 617,20-26, bacalah tulisan dengan judul “UCAPAN BAHAGIA DAN PERINGATAN DARI YESUS” bacaan tanggal 13-9-22 dalam situs/blog PAX ET BONUM kategori 22-02 PERMENUNGAN ALKITABIAH FEBRUARI 2022. Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 17-9-19 dalam situs/blog PAX ET BONUM Cilandak, 12 Februari 2022 Sdr. Indrapradja, OFS Sebagianorang tersebut menggunakan dalil surat an Nisaa ayat 9 untuk mendukung ucapan mereka bahwa kita harus kaya sehingga tidak meninggalkan anak keturunan kita dalam keadaan miskin. Benarkah ayat tersebut berisi perintah seperti itu. Mari kita simak penafsiran Imam Ibnu Katsir dalam terhadap surat an Nisaa ayat 9 dan 10, semoga bermanfaat. أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ “Bukankah Dia mendapati engkau yatim piatu, lalu Ia memberikan perlindungan?” وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ “Dan didapatiNya engkau mencari-cari jalan yang benar, lalu Ia memberikan hidayah petunjuk dengan wahyu – Al-Quran?” Apabila diselami makna ayat di sebalik surah Ad-Dhuha ayat 6 dan 7 di atas, kita dapat melihat bahawa ia diturunkan kepada Nabi SAW apabila Allah tidak menurunkan apa-apa wahyu kepadanya selama enam bulan. Baginda pun mula berfikir dan timbul rasa runsing – Adakah Allah sudah membencinya? Atau adakah Allah tidak mahu Baginda menjadi nabi lagi. Ayat di atas merupakan kalimat pembuktian yang Allah katakan kepada Baginda bahawa – Allah telah melindungi dan menjaga Baginda bermula daripada lemah dan tidak berdaya sehingga ke saat itu. Dan Allah kurniakan hidayah serta petunjuk kepadanya untuk terus berada di jalanNya. sedangkan pada saat itu Baginda takut dan risau kerana tidak mengetahui apa-apa. Pernah Anda Rasa Sedih? Setiap orang pernah rasa sedih. Tapi bagaimana seseorang itu mengawal kesedihan itulah yang membezakan keadaan dan situasi. Ada orang yang tenggelam dalam kesedihan. Dia beranggapan bahawa tiada manusia yang menyayanginya. Tiada yang peduli akan keadaan dirinya. Lupakah kita bahawa sebelum Allah datangkan kesedihan itu, Allah juga pernah memberikan kesenangan kepada anda? Allah pernah ukirkan senyuman di bibir anda. Tapi, Allah tarik sejenak kenikmatan tersebut untuk menguji manusia. Sebab apa ujian itu hadir? Sebab Allah ingin dekatkan hati kita sentiasa kepadaNya. Bila kita lalai sedikit, Allah jentik hati kita untuk kembali kepada landasan. Yang paling penting ialah supaya kita tidak terbabas. Adakah kita lupa bahawa kita ini manusia yang dilahirkan dalam keadaan tiada apa-apa. Sifat manusia itu lemah dan kita ini ialah manusia yang tidak berdaya. Kemudian, Allah angkat kita menjadi makhluk yang mulia dan yang terbaik. Allah berikan kepada kita kekuatan untuk hidup di muka bumi ini. Semua itu merupakan pemberian dari Allah kepada hamba-hambaNya sebagai bukti Allah tidak pernah lupakan kita. Jika anda merasakan manusia di dunia ini tidak peduli akan anda, jika anda merasakan bahawa mereka boleh meninggalkan anda pada bila-bila masa – berbeza dengan Allah. Kerana Allah tidak akan pernah meninggalkan hambaNya. Pada akhirnya, setiap makhluk itu akan kembali kepadaNya jua. Justeru, jangan beratkan kepala anda dengan permasalahan manusia sekeliling yang seolah-olah tidak pedulikan anda atau tiada yang menyanyangi anda. Sebenarnya, dalam kita tidak tahu, ramai lagi manusia yang sentiasa mendoakan anda dalam diam dan mengharapkan agar anda sentiasa diberi kekuatan. Contohnya, ibu anda sendiri atau sahabat karib anda. Yang paling penting ialah, jangan letakkan hati anda kepada manusia, tetapi letaklah ia sepenuhnya kepada Allah. Wallahu a’alam. Kongsikan Artikel Ini Nabi Muhammad berpesan, “sampaikanlah dariku walau satu ayat” dan “setiap kebaikan adalah sedekah.” Apabila anda kongsikan artikel ini, ia juga adalah sebahagian dari dakwah dan sedekah. Insyallah lebih ramai yang akan mendapat manafaat. Fizah Lee Merupakan seorang graduan Universiti Islam Antarabangsa Malaysia dalam bidang Bahasa Melayu untuk Komunikasi Antarabangsa. Seorang yang suka membaca bahan bacaan dalam bidang sejarah dan motivasi

Dannashrullah itu qodho (ketetapan) dari Allah, kita tidak tahu, Allahua’lam red.), juga memperkirakan tahun 2020 Khilafah akan berdiri. Sementara Hizbut Tahrir sendiri tidak pernah memperkirakan kapan Khilafah tegak. tapi kenapa kita mengelola negeri yang dulu merdeka atas nama Allah, justru sekarang meninggalkan tuntunan Allah?

Allahtidak pernah meninggalkan kita, Allah sentiasa bersama kita, bahkan kitalah yang sering lupa dan meninggalkan Allah swt #dainasrul Jump to Sections of this page

3 Roma 5:8 berbunyi: "Allah menunjukkan kasihNya kepada kita oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa". Kalau Ia mau mati bagi orang baik, yang taat kepada Dia, mencintai Dia, maka itu sebetulnya sudah kasih, tetapi itu tidak terlalu mengherankan. Tetapi bahwa Ia mau mati bagi kita ketika kita masih berdosa, itu

\n \n\n \nallah tidak pernah meninggalkan kita
.